Palembang | dinamikapendidikan.com – Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) kembali berhasil amankan pelaku penyelundupan Benih Baby Lobster (BBL) dan sebuah kapal tanpa nama atau kapal hantu di perairan Sri Menanti, Tanjung sareh Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Sabtu (30/4/2022) yang lalu
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi dan Direktur Ditpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Y.S Widodo gelar konferensi pers dengan awak media terkait penangkapan tersebut di Makosat Polairud Polda Sumsel, Minggu (1/4/2022).
Saat penangkapan kapal bermesin 800 PK dengan kecepatan 100 KM per jam tersebut tiga anggota Polairud Polda Sumsel sempat disandera oleh tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di kapal hantu tersebut.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengungkapkan bahwa anggota Polairud Polda Sumsel mendapatkan informasi dari masyarakat akan ada transaksi Benih Baby Lobster (BBL) atau Benur di wilayah perairan Sri Menanti dengan menggunakan Kapal Besar yang rencananya akan dibawa ke Singapura dan Vietnam.
“Setelah dilakukan penyelidikan diketahui keberadaan Kapal Hantu tersebut dan saat akan dilakukan penangkapan Anak Buah Kapal (ABK) kapal hantu melakukan perlawanan dan sempat menyandera tiga anggota Polairud Polda Sumsel menggunakan senjata tajam jenis parang panjang untuk dibawa kabur. Dalam keadaan terdesak anggota memberikan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan dua orang pelaku yang ada di Kapal,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia beberkan setelah itu, enam pelaku berhasil diringkus dan satu orang pelaku melarikan diri dengan menyeburkan diri ke laut.
“Dari keenam pelaku yang ditangkap dua orang ditembak masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan satu orang pelaku yang menceburkan diri ke laut masih dalam pencarian anggota kita,” bebernya Toni.
Sementara Direktur Ditpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Y.S Widodo, mengatakan bahwa kapal hantu yang berhasil ditangkap mengangkut 21 box sterefoam yang berisikan benih baby lobster atau Benur sebanyak 157 ribu ekor yang akan diselundupkan ke Singapura via Batam.
“Modusnya hampir sama dengan yang kita ungkap beberapa hari lalu dan benih lobsternya semua berasal dari Lampung,” ujarnya.
Terakhir dia terangkan 21 box sterofoam warna putih yang diamankan berisi benih lobster sebanyak 158.800 ekor dimana 156.200 ekor jenis pasir dan 2.600 ekor jenis mutiara dengan nilai harga Rp 16 miliar.
“Selain benih lobster anggota berhasil mengamankan satu unit kapal tanpa nama dengan 4 mesin x 200 PK merk Yamaha, 10 buah jeriken plastik isi @50 liter dan 20 buah jeriken plastik isi @35 liter,”tutupnya Widodo.(Fran)