Kuningan | dinamikapendidikan.com – Belasan hingga puluhan siswa SMP Negeri 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu program Makan Bersama Gratis (MBG), beberap hari lalu. Gejala yang dialami siswa di antaranya mual, muntah, pusing, hingga sesak napas.
Beberapa siswa yang kondisinya cukup parah langsung dilarikan ke Puskesmas Cilimus untuk mendapat penanganan medis, sementara siswa dengan gejala ringan ditangani di lingkungan sekolah.
Gani, seorang kerabat siswa yang turut mendampingi ke Puskesmas, mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa ini. “Saya dapat kabar dari keponakan, katanya banyak temannya yang tiba-tiba muntah dan pusing setelah makan siang dari program MBG. Ada juga yang sampai susah napas. Kami sebagai keluarga tentu khawatir,” ujar Gani saat ditemui di area Puskesmas Cilimus.
Menurutnya, pihak sekolah sudah cukup cepat dalam merespons kejadian tersebut, namun ia tetap berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap program makanan gratis. “Alhamdulillah pihak sekolah dan tenaga medis cepat tanggap, langsung dibawa ke sini (puskesmas). Tapi makanan itu harusnya dicek dulu kelayakannya. Jangan sampai kejadian kayak gini terulang,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, menu MBG pada hari itu terdiri dari nasi kuning, telur, ketimun lalaban, dan susu sachet. Salah satu item makanan, yakni telur, diduga memiliki aroma tak sedap.
Insiden ini menyita perhatian berbagai pihak, termasuk Bupati Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar dan Dandim 0615/Kuningan Letkol Arh Kiki Wiryawan yang langsung turun ke Puskesmas Cilimus untuk memantau penanganan terhadap para siswa.
Rombongan Bupati juga tampak mendatangi sejumlah ruangan pelayanan dan berbincang dengan tenaga medis yang menangani siswa. Usai peninjauan, mereka menyempatkan berfoto bersama tim medis.
Saat dimintai dikonfirmasi Bupati Kuningan enggan memberi pernyataan langsung dan justru meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada Dandim.
“Silakan wawancara ke Pak Dandim saja ya,” ujar Bupati.
Senin (4/8) media ini ke SMPN 1 Cilimus, untuk mencari informasi terkait keracunan makan tersebut. Namun tidak ada yang memberikan keterangan, seolah – olah ditutup tutupi, beberap Guru mengatakan bahwa Kepsek katanya lagi ke Dinas Pendidikan,sementara Wakasek tidak mau memberikan keterangan, katanya ke kepala sekolah saja.(Yahya/Tm)