Indramayu | dinamikapendidikan.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu,Jawa Barat, menerima Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sesuai dengan regulasi yang ada.
Kepala SMPN 2 Balongan Samsari saat ditemui diruang kerjanya mengatakan,
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMPN 2 Balongan sesuai dengan regulasi yang ada.Berdasarkan keputusan Bupati Indramayu No.100.3.3/kep.98/Dikbud/2025, tentang petunjuk teknis penyelenggaraan penerimaan murid baru SMP dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, tahun ajaran 2025/2026.
Kenapa pihak sekolah sudah tidak menerima murid baru lagi, karena kuwota sudah penuh. Untuk SMPN 2 Balongan kuwotanya cuman 128 siswa, ada 4 ruang kelas, satu kelas 32 siswa.Kalau ditambahkan menjadi 5 kelas diDapodik pasti merah, dan juga tidak ada ruang kelas baru.Jum’at (11/7/2025)
SPMB ada 4 jalur, Jalur Zonasi/Domisili 50%, Jalur Afirmasi 24%, Jalur Mutasi 1%, dan Jalur Prestasi 25%.
Lanjut Kepsek Samsari, alasan yang mendasar SMPN 2 Balongan sudah tidak menerima siswa baru, karena berdasarkan Perbub dan sesuai dengan kuwota.
“Kami pihak sekolah sudah tidak bisa menerima murid baru, karena kuwota sudah penuh dan tidak ada ruang kelas. Alasan yang mendasar, SMPN 2 Balongan sudah tidak bisa menerima siswa baru, karena berdasarkan Perbub”, ucap Samsari
Sebelumnya pihak sekolah sudah konsultasi dan mengusulkan pada stekholder untuk penambahan kelas baru menjadi 5 kelas. Dengan pertimbangan kurangnya guru pengajar dan tidak ada ruang kelas serta tidak bisa menarik guru honorer, maka dari stekholder memutuskan 4 kelas.
Disinggung soal ada anak yang mendaftar di SMPN 2 Balongan tidak diterima, padahal rumahnya dekat dengan lingkungan sekolah.
Kepsek Samsari menjelaskan, sebelumnya anak tersebut telah mendaftar ke SMPN 1 Balongan, dan disana tidak diterima saat ada pengumuman dari sekolah tersebut, lalu mendaftar ke SMPN 2 Balongan yang sudah penuh kuwotanya, otomatis pihak sekolah tidak bisa menerimanya.
” Kami dari pihak sekolah, kalau kuwotanya masih ada pasti menerima apalagi rumahnya dekat, karena kuwotanya sudah penuh maka tidak bisa kami terima”, Pungkas Kepala SMPN 2 Balongan Samsari (Tosim)