Cirebon | dinamikapendidikan.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah menuai sorotan setelah sejumlah siswa di beberapa sekolah dikabarkan mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan yang dibagikan. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua dan guru, karena dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan serta kenyamanan belajar siswa.
Beberapa kepala sekolah di Kabupaten Cirebon Jawa Barat menyampaikan bahwa meski tujuan program MBG sangat baik untuk mendukung gizi anak, pelaksanaannya masih banyak kelemahan. Salah satunya adalah kurang terjaminnya kualitas dan kebersihan makanan dari penyedia. “Kami mendukung niat baik pemerintah, tapi kenyataannya di lapangan banyak siswa yang justru sakit. Akan lebih efektif jika dananya diberikan langsung dalam bentuk uang tunai kepada orang tua, sehingga mereka bisa mengatur makanan anak sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Selain faktor kebersihan, variasi menu yang kurang menarik juga menjadi catatan. Tidak sedikit siswa yang enggan menghabiskan makanan, sehingga tujuan program tidak tercapai secara maksimal. Beberapa sekolah bahkan melaporkan banyak makanan yang terbuang setiap harinya.
Menanggapi hal ini, sejumlah pihak meminta agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG. Pengawasan terhadap penyedia katering harus lebih ketat, atau mempertimbangkan opsi lain seperti pembagian uang tunai agar manfaat program benar-benar dirasakan siswa dan tidak menimbulkan masalah baru.(Dede S)











