Kuningan | dinamikapendidikan.com – Era globalisasi saat ini menimbulkan banyak tantangan bagi seluruh umat manusia di dunia termasuk Indonesia. Beberapa kurun waktu belakangan ini, banyak fenomena sosial yang menandakan memudarnya karakter dan mengharuskan kita untuk segera memantapkan kembali pengembangan karakter anak bangsa. Hal itu perlu dilakukan karena ada ungkapan yang menyatakan bahwa apabila kita kehilangan watak, segalanya akan hilang.
Menyadari hal itu Kepala SDN 4 Awirarangan Kabupaten Kuningan Jawa Barat H. Suandi. S.Pd. SD sedang giat menanamkan budi pekerti kepada para siswanya.
“Pentingnya penanaman budi pekerti sejak dini, karena budi pekerti yang baik akan melahirkan etika, tata krama, prilaku baik dalam pergaulan, pekerjaan dan kehidupan sehari- hari. Kemudian siapa yang menanamkan budi pekerti tersebut ? pertama budi pekerti akan ditanamkan oleh lingkungan keluarga, kedua sekolah, ketiga oleh masyarakat dimana ia tinggal.
Penanaman budi pekerti bertujuan untuk mengembangkan nilai, sikap dan prilaku siswa yang memancarkan yang memancarkan ahlak mulia/ budi pekerti luhur. Hal ini mengandung arti dalam menanamkan budi pekerti tersebut adalah nilai-nilai ahklah mulia ke dalam diri anak yang kemudian terwujud dalam tingkah laku. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia,” jelas H. Suandi yang d kenal dengan sapaan kang Otong.
Penaman budi pekerti pun terlihat nampak ketika media ini berkunjung ke SDN 4 Awirarangan. Para siswa di hari jumaat kliwon sedang melaksanakan Ratibul Hadad.
Di jelaskan lagi oleh H. Suandi, “setiap hari jumat para siswa Yasinan dan di lanjutkan jumat siangnya pramuka. setiap jumat kliwon Ratibul Hadad. Setiap hari Saptu kami membiasakan senam pagi biasa kadang di lakukan juga senam pencak silat Cimande dan di lanjutkan siang harinya pembelajaran pengembangan bakat. Para siswa juga sering di beri kegiatan Kosidah. Intinya kami terus penanamkan kegiatan budi pekerti kepada para siswa.(Dede S)