Cirebon | dinamikapendidikan.com – Dalam waktu dekat SDN 1 Karangsari akan mengagendakan Kegiatan renang namun ada yang berbeda di terapkan oleh SDN 1 Karangsari, para siswa yang tidak mengikuti kegiatan renang tersebut di pintai biaya sebesar 20 ribu dengan alasan untuk membeli alat olah raga.
Tentu saja hal ini membuat para orang tua Terheran-heran dengan adanya kebijakan pihak sekolah yang meminta uang kepada para siswa yang tidak akan mengikuti kegiatan renang dan menjadi pertanyaan di kemanakan dana BOS SDN 1 Karangsari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Jabar.
“Melalui grup WhatsApp guru SDN 1 karangsari meminta uang, bagi siswa yang tidak ikut renang bayar 20 ribu untuk membeli alat olah raga. Sedangkan untuk pembelian hal semacam itu sudah ada anggarannya dari dana BOS kenapa harus minta keorang tua siswa lagi. Di SDN 2 Karangsari sama ada kegiatan renang namun menurut para orang tua siswanya di SDN 2 karangsari bagi siswa yang tidak ikut tidak di mintai biaya apa pun,” Jelas salah satu orang tua siawa.
Mengenai tidak ada pungutan kepada para siswa yang tidak ikut dalam kegiatan renang di benarkan oleh kepsek SDN 2 karangsari. “disini tidak di punguti biaya kepada orang tua siswa yang tidak ikut renang. Mau ikut atau tidak itu terserah siswa yang jelas disini tidak ada pungutan mungkin di SDN 1 Karangsari itu ada,” tuturnya.
Berlanjut keterangan dari SDN 1 karangsari, kepsek SDN 1 Karangsari mengaku adanya meminta biaya kepada siswa sebesar 20 ribu untuk membeli alat olah raga yang beralasan bahwa dana BOS di sekolah ini tidak mencukupi. Padahal di ketahui jumlah siswa di SDN 1 Karangsari itu sekitar 300 siswaan, kalau tidak cukup sangat menganehkan karena masih banyak sekolah-sekolah yang jumlah siswanya di bawah 200 siswaan tapi tidak memungut biaya kepada orang tua siswa.
“Ia disni para siswa yang tidak ikut renang tetap di mintai biaya sebesar 20 ribu, yang 20 ribu itu untuk membeli alat praga olah raga karena dana BOS tidak cukup untuk membeli alat praga itu,” ujarnya. (Dede.S)