Cirebon | dinamikapendidikan.com – Harapan bersekolah gratis rupanya masih menjadi mimpi bagi para Siswa Siswi SMAN 7 Cirebon yang berjumlah kurang lebih 1.100 siswa itu.
Mimpi yang mendambakan bersekolah dengan kata gratis yang di gempor-gemporkan pemerintah yang membebaskan biaya pendidikan rupanya di SMAN 7 Cirebon yang terletak di Kota Cirebon itu tidak berlaku.
Kata pemerintah sekolah itu gratis tapi ironis para siswa masih di mintai biaya yang di duga pungutan berkedok sumbangan. seperti uang sumbangan Rp 200.000 perbulan yang di pungut kepada siswa.
Lalu ada lagi uang akhir tahun sebesar Rp 1.500.000 yang di pungut kepada siswa, Uang staditur.
Di tambah lagi adanya penjualan buku LKS yang di bebankan kepada para siswa sebesar Rp 320.000.
Tentu saja hal ini membuat tekanan ekonomi bagi para orang tua siswa, yang mana hal ini di keluhkan oleh beberapa siswa.
“Katanya sekolah ini gratis, kami pengen pintar ko bayar pak, menurut Kami ini Pungli” keluhnya.
Lanjut para siawa yang mengaku dimintai biaya itu dan ini, seperti uang bulanan, uang akhir tahun, uang staditur di tambah lagi harus membeli buku LKS 320 ribu.
“Coba bayangkan pak kasihan orang tua kami cari uang demi penyekolahkan anaknya, kelihatan pusingnya pak,” keluhnya lagi sambil terlihat matanya berkaca-kaca.
Ketika dipertanyakan di SMAN 7 Cirebon pengen pintar tapi bayar. H. Iman selaku kepala sekolah enggan memberikan penjelasan dengan cara tidak menemui awak media. Namun wakasek humas memberikan sedikit penjelasan kalau uang perbulan 200 ribu itu untuk perbaikan gedung dan sudah di ketahui oleh pihak KCD.
“Salah satunya untuk perbaikan gedung, lalau uang akhir tahun Rp 1.500.000 dan staditur juga sudah di ketahui KCD. kalau penjualan buku LKS kurang tau sudah diketahui KCD apa belumnya. lebih jelasnya nanti tanya kepada Wakasek Kesiswaan setalah jam mengajarnya selesai. Ungkapnya.(Dede S)