Cirebon | dinamilkapendidikan.com – Bullying atau perundungan adalah peristiwa yang cukup sering ditemukan, terlebih di lingkungan sekolah. Tindak perilaku perundungan di sekolah tentunya perlu menjadi perhatian khusus oleh banyak pihak. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi kasus perundungan.
Seperti yang sedang dilakukan oleh pihak SDN 1 Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Jawa Barat menerapkan kepada para siswanya agar tidak saling Bullying antar temannya. Melalui pengawasan para guru baik di dalam Kelas maupun diluar kelas ketika anak sedang bermain di jam istirahat para guru terus mengawasi lisan sang anak.
Dikatakan Jumali Asli kepala SDN 1 Kedungbunder, saling ledek atau perundungan kalau di jaman sekarang yang di sebut Bullying di tingkat SD (Sekolah Dasar) sering terjadi dengan cara anak mengata-ngatakan memanggil temannya dengan nama orang tuanya, atau memanggil dengan nama panggilan yang aneh-aneh.
“Memanggil temannya dengan nama orang tuanya itu tidak baik, sangat memicu terjadinya saling ledek (Bullying). memanggil temannya dengan nama panggilan yang aneh juga tidak baik, contoh nama aslinya Yayat di panggilnya Gemblong. Dan kadang kita tidak disadari nama panggilan Gemblong bisa terus menempel sampai tua,” Ujar Jumali Asli.
Salah satu solusi yang sedang diterapkan di sekolah ini ia itu, menerapkan pemahaman kepada anak didik disini untuk selalu menghargai orang tua, baik secara tindakan maupun dengan kata-kata. Menghargai teman-teman di sekolahnya. “Menghargai orang tua itu sangat penting perlu ditanamkan dari sekarang. Intinya sekolah ini sedang fokus menerapakan menjaga lisannya, dimulai diberikan contoh oleh gurunya lalu di terapkan kepada anak-anak siswa disini,” ujarnya.(Dede S)