Cirebon | dinamikapendidikan.com – Pada era ini, masyarakat dituntut untuk semakin peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak. Sebab, perempuan dan anak dianggap rentan terhadap berbagai ancaman. Mulai dari lingkungan yang membahayakan, kekerasan, dan sebagainya. Karenanya, pemerintah telah menginisiasi Sekolah Ramah Anak (SRA) agar anak nyaman dan senang belajar di sekolah.
Seperti yang dijelaskan oleh K3S Kecamatan Kedawung Mulyamin, bahwa pihak sekolah wajib ramah kepada anak didiknya agar anak itu merasa nyaman saat berada di sekolah sehingga anak merasa sekolah itu ibaratkan surga yang penuh kesenangan.
“yang harus dilakukan oleh seorang guru agar anak didik ini merasa nyaman yang pertama adalah ramah dalam tutur katanya, lembut dalam mengucap kepada anak didiknya. guru jangan sekali-sekali mengucapkan nanda keras apa lagi sampai melontarkan kata-kata kasar, itu tindakan yang tidak ramah anak yang bisa penyebabkan ketidak nymanan,” ujarnya.
SDN 1 Kalikoa Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang sedang menerapkan sekolah ramah anak ini rupanya di setiap pagi hari para guru selalu menyambut anak di pintu gerbang dan menunjukan ramah sikap kepada para anak.
“Para guru selalu menyabut anak-anak di depan gerbang dan selalu menanyakan kabar sang anak agar anak ini merasa di perhatikan,” ungkap Mulyamin yang terlihat penyayang anak ini yang juga selalu kepsek SDN 1 Kalikoa.
Dalam ramah anak, pihak SDN 1 Kalikoa menerapkan budaya tidak menghukum anak ketika anak itu melakukan kesalahan, tapi ketika anak melakukan kesalahan di berikan tantangan untuk membaca surat pendek dan diberikan motifasi agar bisa membaca surat-suratan.
“Penting sekali menanamkan agama kepada anak agar ahlaknya tertanam baik dari usia dini. maka ketika anak melakukan kesalahan seperti datang terlambat tau melanggaran aturan sekolah kami tidak menghukumnya namun di berikan tantangan untuk membaca surat-suratan dan memberikan pemahaman agama,” akhir bincangnya kepada media ini.(Dede S)