Kota Serang | dinamikapendidikan.com – SD Negeri Curug Kota Serang yang berada di Kp. Perapatan/ Jl. Raya Serang-Petir Km.10 Kota Serang, Banten tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Mahmud Efendi, memeiliki Jumlah Siswa/i sekitar 448, lalu tanggal 21 Maret 2023 menerima dana BOS tahap 1 (periode Januari-Juni 2023) sebesar Rp 201.600.000,- lalu tanggal 24 Juli 2023 menerima dana BOS tahap 2 (periode Juli-Desember 2023) Rp 201.600.000
Bahwa dana tersebut masuk ke rekening sekolah, yang punya kewenangan menarik dana tersebut dari Bank yaitu Kepala Sekolah beserta Bendahara Sekolah, dipihak lain, Kepala Sekolah dalam laporan penggunaan dana BOS tahap 1 dan 2 tahun 2023 belum melaporkan penggunaan dana BOS tersebut ke Kementrian Terkait serta Disdik Kota Serang, padahal terkait laporan penggunaan wajib hukum nya dilakukan oleh pihak sekolah yang menerima dana BOS tersebut;
Untuk tahun 2022 SD Negeri Curug Kota Serang memilki jumlah Siswa/i sekitar 420, menerima dana BOS tahap 2 (periode Januari-April) Rp 113.400.000,- dalam laporan penggunaan nya pihak sekolah katanya menggunakan dana BOS tersebut untuk :
- pengembangan perpustakaan Rp 12.739.400
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 7.370.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 17.142.500
- administrasi kegiatan sekolah Rp 15.199.100
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 1.275.000
- langganan daya dan jasa Rp 2.224.000
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 37.410.000
- pembayaran honor Rp 20.040.000
- Total Dana BOS tahap 1 tahun 2022 yang terserap yaitu Rp 113.400.000
Untuk dana BOS tahap 2 (periode Mei –Agustus) tahun 2022 SDN Curug menerima nya sebesar Rp. Rp 144.963.000, dalam laporan nya pihak sekolah katanya menggunakan dana tersebut untuk :
- penerimaan Peserta Didik baru Rp 2.375.000
- pengembangan perpustakaan Rp 7.169.600
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 8.221.400
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 25.065.000
- administrasi kegiatan sekolah Rp 23.515.000
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 4.100.000
- langganan daya dan jasa Rp 3.637.000
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 46.620.000
- pembayaran honor Rp 24.260.000
- Total Dana BOS tahap 1 tahun 2022 yang terserap yaitu Rp 144.963.000
Untuk dana BOS tahap 3 (periode September-Desember) tahun 2022 SDN Curug menerima nya sebesar Rp 113.400.000, dalam laporan nya pihak sekolah katanya menggunakan dana tersebut untuk :
- pengembangan perpustakaan Rp 13.329.400
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 13.383.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 30.499.500
- administrasi kegiatan sekolah Rp 13.667.600
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 2.690.000
- langganan daya dan jasa Rp 3.448.000
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 12.802.500
- pembayaran honor Rp 23.580.000
- Total Dana BOS tahap 3 tahun 2022 yang terserap yaitu Rp 113.400.000
Data dan informasi tersebut disampikan oleh Aji Pahruroji, SH selaku Advokat dan Konsultan Hukum yang tergabung pada LBHK-Wartawan Banten baru – baru ini.
Ditambahkan Aji Pahruroji, SH bahwa dalam pengelolaan dana BOS di SDN Curug diduga bermasalah atau ada manipulasi data – data alias mark up, sebut saja terhadap kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2022 yang menyerap dana BOS tahap 1 sd 3 sekitar Rp.96 Juta lebih,- fakta hasil investigasi tidak terlihat ada tanda – tanda pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah.
Lalu kegiatan administrasi sekolah juga diduga ada manipulasi data maupun mark up, dana BOS tahap 1 sd 3 tahun 2022 yang diserap terhadap kegiatan tersebut sekitar Rp.52 Juta lebih, dipihak lain data dan informasi terkait penggunaan dana BOS tidak ada terlihat disekolah tersebut, untuk itu lembaga Kami akan buat Laporan/Pengaduan ke Aparat Penegak Hukum (APH) hal ini agar pihak – pihak yang diduga terlibat makan uang negara diproses secara hukum, tegas Aji.
Media ini beberapa kali ke sekolah tersebut untuk konfirmasi namun tidak pernah bisa ketemu dengan Kepala Sekolah, sementara para Guru yang dimintai keterangan terkait penggunaan dana BOS mereka kompak mengataka bahwa Kami tidak tau pak ujar mereka.(H.Madali/Red)