Bekasi | dinamikapendidikan.com – Ditengah musim penghujan, SMA Negeri 1 Tambun Utara tetap menjalani proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Humas, SMA N 1 Tambun Utara, Winda Sofian, para murid maupun guru tetap beraktivitas setiap hari. Ia menyarankan sekolah untuk memikirkan beberapa alternatif pembelajaran agar musim hujan tidak menghalangi efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Kita kan lebih penting fokus memikirkan alternatif belajar sehingga tidak kehilangan momen untuk belajar.
Kepala Sekolah, pak Yusup menyarankan agar tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar setiap hari seperti biasa. Namun demikian, keselamatan bagi siswa menjadi prioritas dalam mencegah berbagai hal yang menyangkut anak Didik. Oleh karena itu, harapannya Pemerintah atau siapapun yang berkepentingan bisa memikirkan banyak alternatifnya, jika turun hujan seperti ini, air masuk ke ruang guru hingga selutut kaki, kata Winda Sofian, (27/2/23).
Sebelumnya, Desa Sriamur melakukan Musrenbang, salah satu diantaranya untuk mengantisipasi dampak banjir di wilayah desa tersebut.
jika kondisi fisik sekolah tidak mampu untuk mengadakan KBM, pihak sekolah bisa mencari tempat alternatif yang cukup kondusif seperti gedung serbaguna sebagai tempat sementara.
Di balik udara sejuk, musim hujan juga identik dengan penyebaran penyakit yang sering menyerang anak-anak usia sekolah. Terlebih bila lingkungan rumah mengalami banjir.
Adapun perhatian kita, kata Sofian, Tubuh sangatlah sensitif terhadap perubahan suhu terlebih ketika pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Kondisi seperti ini seringkali membuat tubuh rentan terserang berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan sistem imun dalam tubuh mudah menurun. Untuk mengantisipasi timbulnya penyakit yang kerap muncul di musim hujan dan banjir seperti flu, pilek, masuk angin, demam, dan diare maka daya tahan tubuh siswa harus ditingkatkan, ungkapnya.(Gaol)