Dinamikapendidikan, Subang – Selasa (14/12) bertempat di lapangan Gedong Panggung PTPN VIII Wangunreja, desa Rawalele Dawuan-Subang telah digelar acara yang dinamakan “Gelar Budaya Raksamala”
Event budaya tersebut diselenggarakan oleh beberapa Komunitas dan Lembaga yang konsen dalam pelestarian budaya.
Nanang Syaeful Bachri sebagai Ketua Panitia sekaligus ketua Komunitas Jejak, dalam sambutannya mengatakan Gelar Budaya Raksamala ini diadakan untuk menjalin tali silaturahim dan menjaga serta melestarikan seni budaya lokal sunda yang sudah mulai terpinggirkan.
“Raksamala itu sendiri mengandung arti filosofi kehidupan yaitu merawat,menjaga silaturrahmi dengan kesucian niat dan tekad yang hakiki” terang Nanang Syaeful Bachri dalam sambutannya.
Nanang Syaeful Bachrie juga mengajak seluruh peserta dan undangan yang hadir agar didalam menerapkan nilai nilai seni dan budaya jangan hanya sekedar menonjolkan ciri tapi harus mampu menerapkan cara agar harapan dari visi dan misi acara tersebut bisa tercapai.
Gelar budaya Raksamala di isi oleh pertunjukan seni buhun Tutunggulan Sekar Kedaton dan Tari kreasi dari padepokan Seni Mandala Jati Cipeundeuy. Dua kesenian yang ditampilkan ini cukup mewakili dan memeriahkan event gelar Budaya “Raksamala”.
“Acara ini digelar untuk yang pertama kalinya dan bisa dikatakan sebagai pilot projek. Memsng terasa sederhana dan kami menyadari masih banyak yang perlu dievaluasi untuk penyelenggaraan event ini di masa yang akan datang” terang Nanang Syaeful bachri saat dimintai konfirmasi di tengah acara.
Tapi yang terpenting dengan event Gelar Budaya Raksamala ini adalah silaturahmi yang terjalin antar sesama para pelaku seni budaya, memberikan tontonan sekaligus tuntunan untuk masyarakat sekitar serta diharapkan semakin tumbuhnya kesadaran untuk peduli merawat dan melestarikan seni budaya serta tradisi lokal.
Gelar budaya ini ditutup dengan ritual doa bersama yang merupakan tujuan pokok Raksamala yaitu meruwat dan merawat diri agar tetap terjaga dalam kesucian hati.(Ade Labrak)