Depok | dinamikapendidikan.com – Pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 sudah usai dan saat ini sudah dilakukan proses belajar mengajar, namun persoalan PPDB sekitar bulan Juli tahun 2022 masih menyisakan persoalan krusial.
Temuan dari beberapa aktivis yang ada di Depok, adanya jalur Siswa titipan pada saat pelaksanaan proses PPDB tingkat SMAN di Kota Depok, sebut saja di SMAN 1 Depok, katannya hampir lebih 30 Siswa/i masuk lewat jalir off line, dan yang paling mencengangkan Siswa/i yang masuk jalur Off Line tersebut dipintain uang sekitar Rp. 15 sd 20 Jt per orang, hal tersebut dikatakan oleh sumbar Aktivis yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Bahwa perlu diketahui publik, jalur Offline tidak bisa diakses oleh pihak luar Sekolah, atau hanya Pihak Sekolah dan pihak yang menitipkan siswanya yang mengetahuinya.
Guna mengkonfirmasi tentang adanya dugaan jalur siswa titipan,Wartawan media ini pada hari Senin (22/8) sejak Jam 11 sd 15.00 Wib berada di SMAN 1 Depok hendak konfirmasi, kata Satpam bahwa Kepsek lagi rapat dengan beberapa Kepsek SMAN yang ada di Depok, hampir seharian Wartawan media ini berupaya menemui Usep selaku Kepsek namun tidak bisa ketemu alias Gagal, dipihak lain beberapa kali nomor HP nya dihubungi tetapi tidak aktif, lalu mencoba konfirmasi melalui WahatsApp namun hingga dibuatnya berita ini tidak ada jawaban sama sekali.
Bahwa terhadap informasi yang diberikan oleh aktivis di Depok tersebut selanjutnya Wartawan media ini melakukan investigasi ke berbagai tempat misalnya dari beberap Ortu Siswa/i yang ada di sekolah tersebut, lalu dari Oknum Guru, lalu dari Pihak – pihak yang ditemui di Kantin Sekolah tersebut, kuat dugaan apa yang disampaikan oleh aktivis tersebut benar adanya, dan dipihak lain data – dat terkait Siswa/i titipan tersebut diberikan oleh aktivis dimaksud.
Ditegaskan aktivis tersebut bahwa, Saya sangat kesal dan marah ke pak Usep karena anak Kakak saya tidak diterima disekolah tersebut padahal anak Kakak Saya ini juara di kelasnya pada saat masih di SMP, alasan panitia zonasinya mengakibatkan anak kaka Saya Gugur tidak dapat diterima, ketika Saya mencoba beberap kali berusaha menemui Usep tetapi dihalang – halangi oleh Satpam dan panitia PPDB alasan mereka Pak Usep lagi sibuk.
Berangkat dari hal itu, Saya meminta agar Ombudsman RI segera memeriksa dan meng Audit Dugaan titipan Siswa/i yang masuk ke SAMN 1 Depok sebab hal itu disebut Mal Administrasi, tegasnya.(18/8).
Berapa aktivis LSM yang ada di Kota Depok dimintai pendapatnya terkait penomena PPDB di Kota Depok khusus di SMAN 1 Depok, mereka mengatakan PARAH alias lebih amburadul tahun ini dibandingkan tahun lalu tegas Mereka.
Bismar Ginting,SH.,MH selaku Aktivis Lembaga Bantuan Hukum di Kota Depok menegaskan saat ini Kami telah menyusun pengaduan lembaga Kami ke Ombudsman RI, Polres Metro Kota Depok serta Kejaksaan Negeri Depok sebab menurutnya PPDB tahun 2022/2023 ini terlalu banyak pelanggarannya, bila hal ini dibiarkan mau dibawa kemana Bansa ini, tegas nya.(Aditia Karsa Ginting,SH)