Cirebon | dinamikapendidikan.com – Sungguh ironis yang terjadi yang membuat terutama bagi orangtua siswa SMPN 7 Kota Cirebon yang lagi-lagi harus mengeluarkan banyak kocek untuk kegiatan OuntingClass atau Study tour kelas 7 dan 8.
betapa tidak Sekolah Negeri yang konon katanya gratis karena mendapat bantuan Dana BOS dari pemerintah namun kembali tidak bisa memberikan rasa tenang terhadap orangtua siswa.
Yang jelas terjadi kegiatan Ountingclass untuk kelas 8 yang mengeluarkan dana sekitar Rp 650.000,- ( Enam Ratus Lima puluh Ribu Rupiah ) guna mengikuti kegiatan ke Bandung dengan pemberangkatan hari Selasa 18 Februari 2025. sementara untuk kelas 7 berangkat ke Yogyakarta pada rabu malam kamis 19 Februari 2025 dengan membebani orangtua yang harus membayar uang sejumlah sekitar Rp 1.250.000,- ( Satu juta Dua ratus Lima puluh ribu rupiah ), jelas dua kegiatan ini sangat memberatkan bagi siswa yang kurang mampu.
Namun saat media ingin menemui Dra. Euis Sulastri , M.Pd. Kepala Sekolah SMPN 7 Cirebon Jawa Barat Selasa 18/2/2025 guna mengkonfirmasi kegiatan ini, kepsek sedang tidak ada di sekolah sehingga Media kesulitan untuk meminta keterangan darinya. namun keesokan harinya media kembali ke sekolah namun menurut keterangan salah satu tenaga pengajar disana mengatakan, kepala sekolah sedang ke Dinas. tak berhenti disitu keesokan harinya media kembali ke SMAN 7 Cirebon namun menurut keterangannya kepala sekolah bersama guru sedang ke Balaikota.
Setelah ditelusuri ternyata kepala sekolah masih di Jogjakarta ikut acara Ountingclass bersama para siswa. disayangkan kenapa seorang pendidik harus berbohong dengan mengatakan kepala sekolah sedang ke Dinas padahal kepala sekolah sendiri berada di Jogjakarta bersama para siswa yang menggunakan beberapa Bus.
Beberapa orangtua siswa mengeluh, Kenapa orangtua siswa selalu terbebani biaya Ountingclass, jika orangtua tidak mampu bagaimana, andai sekolah yang berstatus negeri ini siswanya harus selalu membayar untuk kegiatan di sekolah.
Diduga dari kegiatan Study Tour ada nilai pembayaran dan keuntungan bagi sekolah dan diduga Kepala Sekolah SMPN 7 Cirebon Panen dalam kegiatan Study Tour ini.
Dengan itu diharapkan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk datang ke Cirebon kerena menurut Dedi Sekolah dilarang mengadakan Study Tour ataupun sejenisnya yang membebani orangtua siswa. selain itu Tim Saber pungli pun kiranya segera untuk turun ke SMPN 7 Cirebon yang mengadakan kegiatan Study tour karena diduga serat dengan pungli.(Dede S)