Cirebon | dinamikapendidikan.com – SMAN 8 Cirebon Jawa Barat terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, bermacam upaya agar meningkatnya mutu pendidikan siswanya ini terus dikembangkan.
Seperti penerapan disiplin waktu dan disiplin kelas, yang mana menurut Siarudin selaku humas, disiplin di kelas sangat penting karena menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, mendukung perkembangan pribadi siswa, serta memastikan proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
Lalu langkah berikutnya, memberikan dukungan (support) kepada guru dan siswa sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif, harmonis, dan produktif. Dukungan yang memadai akan membantu kedua belah pihak mencapai potensi maksimalnya, baik dari segi perkembangan profesional untuk guru maupun dari segi akademis dan pribadi bagi siswa, itu yang selalu dilakukan oleh Kepsek SMA Negeri 8 Cirebon.
“Saya mengajak kepada guru dan para siswa mari kita berjuang bersama, karena SMA Negeri Cirebon saatnya terlihat,” ajakan support Hj. Lina Herlina S Kepsek SMA Negeri 8 Cirebon ini.
Peningkatan mutu pendidikan SMA Negeri 8 Cirebon pun secara signifikan terus meningkat. Hal itu terlihat dengan diraihnya berbagai perstasi yang diraih oleh para siswanya. Yang terbaru di minggu 22 sepetember kemarin para siswanya berhasil menjadi juara 1 Futsal Putra antar SMA/SMK tingkat wilayah 3 Cirebon dalam ajang Axis Nation CUP dan mendapatkan uang tunai sebesar 6 juta.
Lalu di bulan agustus kemarin siswa SMA Negeri 8 Cirebon pun berhasil merebut juara pertama olimpiade matematika Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) tingkat wilayah 3 Cirebon.
Tentu saja SMA Negeri 8 Cirebon ini semakin terlihat keberadaannya dikancah pendidikan Jawa Barat khususnya di wilayah 3 Cirebon, sesuai dengan selogannya SMA Negeri 8 kudu katon (harus terlihat).
Kata Lina Herlina, itu semua berkat kerjasama dari semua pihak, khususnya para guru dan para siswanya yang memilki keinginan yang luara biasa.
“Kami semua telah berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendiidkan secara bersama dan yang paling utama adalah memberikan empati kepada para siswa. Karena ketika siswa merasa bahwa guru benar-benar peduli terhadap perasaan dan kebutuhan mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.
Perhatian yang penuh empati dari guru membuat siswa merasa dihargai dan diterima, sehingga mereka lebih antusias untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran,” jelas Kepsek, Lina Herlina S didamping Siarudin selaku humas. (Ida/Yuyu)