Cirebon | dinamikapendidikan.com – Sarana dan prasarana tempat ibadah umat bergama sangatlah penting demi membuat orang-orang yang menggunakan tempat ibadah tersebut nyaman dan khusyuk dalam menjalankan ritual ibadahnya. hal itu dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, dengan menggunakan anggaran “yang ada”.
Baru-baru ini Disdik Kabupaten Cirebon melakukan pemugaran atau rehab Musholahnya, sumber anggaran tidak diketahui secara pasti. namun dari hasil penelusuran wartawan media ini, setelah melihat pesan singkat berupa chatting whatsapp yang dimuat disalahsatu group whatsapp dengan “meneruskan” pesan singkat yang dibawahnya tertulis “wassalam, kepala sekolah” yang dibarengi dengan photo selembar amplop putih berstempel “SDN 1 Suci” yang isinya “Assalamualaikum
Kepada yth. Bapak/ibu orang tua murid agar membekali uang pada anak anaknya untuk menyumbang pembangunan mushola kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
InshaAllah, shodakoh dari bapak/ibu dan siswa akan mendapat balasan rizki yg mengalir terus menerus. Terima kasih atas keikhlasannya. Wassalam,Kepala sekolah”.
Atas dasar chattingan berlabel “Kepala sekolah dan amplop putih” tadi, pada Rabu 21 September 2022 wartawan ini mendatangi SDN 1 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon setelah sebelumnya berkoordinasi dengan kepala koordinator wilayah (koorwil) yang dahulu bernama Unit Pelaksana Tugas (UPT) pendidikan bernama Sukarso untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi chattingan dan amplop yang ada di group whatsapp wartawan, sampai di SDN 1 Suci, wartawan media ini tidak bertemu dengan kepala sekolahnya. yang ada hanya keterangan beberapa orang guru, yang salahsatunya mengatakan kalau kepala sekolah tidak ada sedang keluar ke Bank Jabar Banten (BJB).
Sementara kepala koorwil pendidikan Mundu Sukarso mengatakan lewat telpon, bahwa apa yang dilakukan pihaknya lewat SDN 1 Suci adalah salahsatu cara mendidik para murid untuk bershodaqoh. hal senada juga diungkapkan oleh pengawas sekolah yang merangkap sebagai panitia pembangunan/rehab yang bernama Haji Warpin saat dihubungi wartawan media ini lewat telpon (pesan singkat WA), beliau mengatakan, “Itu hanya ngajak shodakoh, yang tidak shodakoh juga tidak apa-apa karena itu tidak wajib, sifatnya hanya mengajak dan tidak memaksa”.
Saat di omong kalau komentarnya akan dimuat bersama komentar koorwil pendidikan Sukarso, Haji Warpin kembali menjawab “Ya mangga, karena Pa Kadis juga hanya mengajak untuk shodakoh bukan memaksa. Shodaqoh kan harus ikhlas”.
Dan saat ditanya adakah anggaran lain selain dari shodaqoh (sumbangan) murid-murid sekolah dasar (SD), Haji Warpin menjawab “Itu yang Kasubag Keuangan pak karena beliau bendaharanya, saya si hanya bantu dilapangan saja ngawasi tukang sewaktu-waktu karena saya juga harus tugas ke sekolah melaksanakan tugas sebagai pengawas”, ketika kembali ditanya siapa nama Kasubbag Keuangan, dijawabnya “Pa Tarsidi” pungkas Haji Warpin.
Jadi dalam hal shodaqoh (sumbangan) ke pembangunan Musholah dilingkungan perkantoran Dinas Pendidikan (Disdik), pihak Disdik patutlah berbangga dengan pihak SDN 1 Suci Kecamatan Mundu tadi, karena ketika wartawan media ini bertanya kepada kepala sekolah (kepsek) lain dari wilayah koorwil lain, tentang apakah disekolahnya atau diwilayah terjadi hal yang sama dengan SDN 1 Suci Mundu tadi, sang Kepsek yang tidak bisa namanya disebutkan disini untuk menjaga privasi hanya mengatakan, “Ga ada kang (sebutan untuk wartawan media ini), paling Kepsek saja. Itu juga dari kantong pribadi, Pengen amal lah kang. kalau” anak didik (maksudnya sumbangan) sih tidak ada, pungkasnya.(Dede S)