Cirebon | dinamikapendidikan.com – Pikiran seorang warga pun bertanya-tanya terkait penerimaan PPDB jalur zonasi SMA Negeri 1 Lemahabang. Betapa tidak, anaknya tereliminasi dalam penerimaan jalur zonasi, padahal rumahnya sendiri berjarak sekitar 400 atau 500 meteran dari SMAN 1 Lemahabang.
“Karena paling dekat dengan rumah, saya dan anak pilih SMAN 1 Lemahabang. namun tak diterima. Saya bertanya-tanya kenapa bisa terjadi. Merasa janggal, karena ada siswa yang domisilinya lebih jauh diterima di SMAN 1 Lemahabang. Saya dapat informasi ada siswa yang domisilinya jauh di atas saya diterima,” ucapnya.
Terkait kebingungan sekaligus menjadi keanehan warga yang merasa dekat dengan sekolah tapi tidak lulus Zonasi sedangkan ada siswa yang lebih jauh darinya malah lulus Zonasi. Hal ini akhirnya menjadi pertanyaan, apakah ada kelalaian atau mungkin ada unsur kesengajaan pihak SMAN 1 Lemahabang bermain mata di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jalur Zonasi.
Ketika dipertanyakan terkait adanya dugaan kelalaian atau diduga adanya permainan, pihak SMAN 1 Lemahabang pihaknya masalah Zonasi sudah sesuai aturan dan sistem yang ada. “Sudah sesuai aturan dan sistem kang,” bantah SMAN 1 Lemahabang (01 08).
Ketika dipertanyakan lagi adanya dugaan unsur kelalaian atau kesengajaan karena dalam penerimaan PPDB jalur Zonasi itu ada prefikasi pihak sekolah. Ditambah lagi dalam pemberkasan pendaftaran PPDB ada berkas seperti Kartu Keluarga atau KTP kedua orang tuanya, sangat tidak mungkin kalau pihak sekolah tidak mengetahui letak mana yang satu Desa dan yang bukan satu Desa, letak mana yang terdekat atau yang jauh dari sekolah.
Pihak SMAN 1 Lebahabang hanya menjawab,” tidak mungkin panitia petugas PPDB melakukan itu, soalnya saya terus pantau dan mengawasi,” Bantahnya lagi.
Namun kenyataannya ada warga yang mengeluh kalau pihaknya merasa aneh dengan sistem pendaftaran Zonasi di SMAN 1 Lemahabang.(Dede S)