Cirebon | dinamikapendidikan.com – Pemerintah terus memberikan bantuan kepada pendidikan. baik sarana maupun prasarana terus digulirkan di setiap tahunnya kepada sekolah-sekolah. Namun kadang bantuan dari pemerintah itu dijadikan ajas manfaat oleh pihak sekolah.
Kadang berbagai modus dilakukan oleh pihak sekolah, salah satunya yang sering dilakukan oleh pihak sekolah membiarkan bangunan sekolahnya rusak. Lalu yang sering dilakukannya lagi, pihak sekolah membiarkan kerusakan kecil menjadi rusak berat, dengan tujuan mendapatkan perhatian dari semua pihak, khususnya dinas pendidikan supaya dinas pendidikan memberikan proyek rehabilitas gedung kepada sekolahnya.
Nah pihak dinas pendidikan Kabupaten Cirebon Jawa Barat harus hati-hati dalam memberikan bantuan kepada sekolah karena dugaannya banyak pihak sekolah yang bermain modus untuk mendapatkan bantuan proyek yang ujung-ujungnya mengingcar keuntungn dari proyek tersebut.
Jadi pihak dinas pendidikan jangan sampai terkecoh dengan modus-modusnya, harus selektif supaya tepat sasaran dengan tujuan membangun dunia pendidikan Kabupaten Cirebon maju dengan pesat.
Dan ada juga nih yang menggunakan modus pura-pura bangunannya rusak parah, padahal kenyataannya masih layak untuk digunkan atau belum waktunya untuk diperbaiki.
Namun akhirnya banyak pihak sekolah di Kabupaten Cirebon menggigit jari, pasalnya, bantuan rehab ruang kelas dan lainnya ditahun ini di kerjakan oleh pihak ketiga (Kontraktor).
Bagaimana tidak menggigit jari, bantuan proyek yang diharapkannya dari dulu ternyata dikerjakan bukan oleh pihak sekolah tetapi disabet oleh pihak ketiga. Tentu saja jika pihak sekolah yang berniat mencari untung dari bantuan proyek akan merasa kesal, kecewa, bahkan ada bahasa rugi katanya.
Berbeda dengan pihak sekolah yang benar-benar merasa senang dengan datangnya bantuan dari pihak pemerintah. walaupun bantuan itu dikerjakan oleh pihak ketiga namun pihak sekolah merasa senang karena sarana prasarananya akan lebih layak dan nyaman untuk kegiatan siswa belajar di sekolah. (Dede S)