Banyuasin | dinamikapendidikan.com – Desa Suka Raja, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dan Lima Desa lainnya butuh perhatian dan Keseriusan pemerintah untuk penanggulangan Irigasi primer dan sekunder lantaran buntu dan dangkal, mengakibatkan musibah banjir tahunan bagi masyarakat di Enam Desa.
Menurut Kades Suka Raja Muhammad Ridwan, dampak dari banjir tahunan ini menjadi momok masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kami. setiap tahun menjelang bulan Desember pasti mengalami banjir itu tidak dapat dipungkirin, dampaknya ‘Ya. melumpukan perekonomian dan menghambat aktifitas Warga masyarakat Desa kami, karena fasilitas umum digenangin air.
“Selain Desa Suka Raja yang terdampat banjir.” Yaitu Desa Suka Mulya, Karang Asem, Marga Rahayu, Karang Mulya, Karang Anyar, yang lebih parah terdampak banjir di tahun kemaren 2022 itu Desa Karang Mulya dan Karang Anyar, “Jelas Muhammad, Jumat ( 9/6/2023) Pekan lalu diruangan kerjanya.
Muhammad menambahkan, ini semua akibat irigasi Primer dan sekunder begitu masuknya air pasang di bulan Desember, ketika air mau (Surut) atau keluar itu susah lantaran buntu dan dangkal, sedangkan luapan air yang tinggi, curah hujan pun tinggi otomatis dimana pun ketika air tidak lancar akibat tersumbet.
“Ucap Muhammad sehingga genangan air tersebut merusak fasilitas umum Jalan,sekolahan,kantor Desa, tempat permukiman Warga masyarakat., tidak itu saja melainkan melumpukan perekonomian dan menghambat aktifitas Warga masyarakat. ini lah yang menjadi momo yang terjadi setiap tahun di desa Kami maupun di desa tentangga Kami.
“Lanjut Muhammad, Transmigrasi ini dibangun era Presiden Soeharto, penempatan masyarakat ditransmigrasi ini di tahun 1985. ‘Ya. dulunya adala (Zona Karang Agung) ini semuanya lahan persawahan padi. setiap lima bulan sekali primer dan sekunder selalu dilakukan pembersihan itu rutin oleh pemerintah melalui Dinas PU.
“Masi Kata muhammad, semenjak pasca reformasi itu tidak lagi adanya pembersihan primer dan sekunder, sebagian masyarakat beralih fungsi ke perkebunan sawit, akibat zat asam yang begitu tinggi setiap panen padi tidak lagi maksimal hasilnya.
Ada pembersihan hanya sekunder saja itu pun di tahun 2014 dari Dinas PU hanya sekali saja, Padahal sudaH sering Kami dengan Desa tetangga mengajukan dan mengusulkan, setiap ada kesempatan Kami berdialog dengan dinas instansi terkait dari Provinsi maupun Kabupaten.
“Diharapkan. pemerintah Pusat, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, pemerintah Kabupaten Banyuasin, dan pihak terkait agar dapat segera merealisasikan melakukan upaya perbaikan dan normalisasi saluran primer dan sekunder guna mencegah banjir tahunan,” harap Muhammad Ridwan.(Diyono)